Monday 3 June 2013

EVEKTIFITAS PENGGUNAAN LOLA (Trochus niloticus ) PADA BENIH IKAN HIAS MANDARINFISH (Synchiropus splendidus)



EVEKTIFITAS PENGGUNAAN LOLA (Trochus niloticus ) PADA BENIH IKAN HIAS MANDARINFISH (Synchiropus splendidus)

Ikan hias mandarinfis adalah ikan hias yang mempunyai pergerakan yang lambat baik untuk menangkap makanannya maupun untuk menghindari bahaya yang ada. Dalam pengelolaan benih ikan hias mandarinfih telah menghadapi kesulitan dalam membersihkan wadah atau media yang ditempatinya, hanya dalam beberapa hari pada bagian dasar atau dinding media  sudah ditumbuhi lumut dan lumut tersebut mengikat bahan-bahan organic sehingga tidak terbuang lewat saluran pembungan. Selain itu lumut juga dapat menjerat benih yang masih berukuran kecil akibatnya dapat menyebabkan kematian pada benih. Peningkatan bahan organic dalam media pemeliharaan benih dapat menjadi penyebab rusaknya kualitas air dan  meningkatnya kepadatan bakteri sehingga keadaan ini akan mengakibatkan benih menjadi stress dan akhirnya mudah terserang penyakit.
Untuk mengantisipasi keadaan tersebut dan juga menghidari stress akibat dari pencucian bak yang berlebihan (sering kali) dimana benih yang berkuran 0,5-1 cm masih tergolong rentang sehingga terpikir untuk menggunakan lola (T.  niloticus ) sebagai pembersih wadah dari lumut atau kotoran yang menempel pada dinding atau dasar wadah yang digunakan dalam pemeliharaan benih. Lola merupakan hewan  siput laut yang bersifat herbivore, nocturnal, bergerak lambat dan tidak menggagu ikan, penggunaan lola (T.  niloticus ) tersebut dapat menjadikan wadah pemeliharaan lebih bersih dan memperkecil prekwensi pencucian wadah. Dengan memamfaatkan lola sebagian besar kororan terkumpul di dasar dan memudahkan dalam membersihkannya dengan menggunakan selang kecil untuk menyedot kotoran tersebut secara hati-hati agar benih mandarinfish yang bergerak lambat  dan menyerupai kotoran tersebut tidak ikut tersedot.

lola (T.  niloticus )
 
Judul : Percepatan Panen Pada masa larva Dapat Meningkatkan Produksi Benih 
Seger menyusul.....................................








Friday 1 March 2013

MENGENAL IKAN HIAS MANDARINFIS (Sycchiropus splendidus)


MENGENAL IKAN HIAS MANDARINFISH (Sycchiropus splendidus

Mandarinfish pertama kali digambarkan sebagai Callionymus splendidus pada tahun 1927 oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan Amerika yang bekerja di Filipina [1] Ia kemudian ditempatkan di genus Synchiropus ..  Synchiropus adalah nama generik yang  berasal dari Yunani Kuno syn-, yang berarti "bersama-sama", dan-chiropus berarti "tangan-kaki" [2].  julukan spesifiknya adalah splendidus berasal dari bahasa Latin yang berarti indah. Nama umum dari mandarinfish berasal dari pewarnaan yang sangat jelas, mirip dengan jubah dari Kekaisaran Cina mandarin [3] Nama-nama umum lainnya termasuk goby Mandarin, mandarin Hijau, mandarinfish Striped, dragonet Striped, Hijau dragonet dan mandarinfish kadang Psychedelic.
Mandarinfish adalah keluarga perciform Callionymidae, terdiri dari 10 marga dan lebih dari 182 spesies. Genus Synchiropus terhitung 51 spesies, dibagi menjadi 10 subgenera. Mandarinfish berada dalam subgenus Synchiropus (Pterosynchiropus) bersama dengan Australia LSD-ikan (S. occidentalis) dan ikan-LSD atau psychedelic (S. picturatus
Mandarinfish Sebenarnya, nama ini berasal dari warna yang aneh dan ekstrim, yang menyerupai jubah seorang perwira Imperial Chinese (mandarin). Warna-warna standar pada ikan mandarin adalah latar belakang biru dengan garis oranye bergelombangdidominasi oleh biru, kuning, oranye, ungu dan hijau juga hadir pada tubuh ikan ini.
klasifikasi ilmiah:
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Actinopterygii
Order: Perciformes
Subordo: Callionymoidei
Keluarga: Callionymidae
Genus: Synchiropus
Spesies:
Synchiropus splendidus


Sycchiropus splendidus
Synchiropus picturatus
Sampai saat ini, S. splendidus adalah salah satu dari hanya dua spesies hewan yang dikenal memiliki warna biru karena pigmen selular, yang lainnya adalah LSD-ikan terkait erat Psychedelic Mandarin (S. picturatus). Nama "cyanophore" diusulkan untuk chromatophores biru, atau pigmen yang mengandung dan memantulkan cahaya sel. Dalam semua kasus yang diketahui lainnya, warna biru berasal dari film tipis gangguan dari tumpukan kristal purin datar, dan tipis.
Untuk membedakan ikan mandarin dari spesies sepupu mereka, terutama oleh warna tersebut. Terkait erat dengan mereka adalah mandarinfish tutul (Synchiropus picturatus) yang memiliki latar belakang hijau dengan jeruk, bintik-bintik biru dan hitam di atasnya. Lain yang tampak serupa spesies adalah dragonet indah (Synchiropus picturatus) yang tubuhnya kehijauan coklat muda, ditutupi dengan bintik-bintik hitam yang besar dikelilingi dengan orange dan hijau, dan tanda pita biru-hijau di sekitar matanya.

Keunikan mandarinfish
Mandarinfish Sycchiropus splendidus mempunyai bentuk yang sedikit aneh dimana ikan ini memiliki kepala yang besar dan tertekan kebawah, dari mulutnya yang kecil dan mengarah kebawah menandakan ikan ini pemakan organisme dasar yang berukuran kecil. bagian sirip dada bulat dan besar, bagian insang tertutup dan hanya ada lubang kecil tidak seperti ikan pada umumnya. Pada bagian samping kepala terdapat sepasang duri bergerigi. spesies ini kecil, hanya mencapai sekitar 6,5 cm. mandarinfish tidak mempunyai sisik akan tetapi kulitnya dilapisi oleh selaput lendir yang cukup banyak dan lendir tersebut merupakan senjata untuk para predator karena baunya yang aneh, lendir ini juga berfungsi melindungi dari serangan parasit sehingga ikan ini termasuk ikan yang tahan terhadap serangan penyakit. Disamping warnanya yang cantik dengan ful color, matanyapun sangat menakjubkan karena dapat melirik-lirik untuk memperhatikan keadaan sekitarnya.

Penyebaran dan Habitat 
Mandarinfish sebagian besar asli pasif meliputi Malaysia, Indonesia, Filipina dan Australia.. Biasanya ikan ini ditemukan menghuni  patahan karang rusak atau di bawah karang mati, tumpukan batu dan di laguna terlindung. Umumnya ditemukan pada kedalaman 1-20 m, lebih memilih laguna terlindung dan perairan pantai karang.

Tingkah Laku dan Cara Makan
Mandarinfish sangat senang bertengger atau berlindung pada karang atau substrak lain yang ada pada wilayahnya. Ikan ini cenderung menempati dasar perairan kecuali pada saat memburuh makanan, berpindah tempat dan melakukan pemijahan. jika terdapat 2 jantan atau lebih maka sering terjadi bentrok terutama pada saat menjelang malam hari tepatnya pada saat memasuki waktu pemijahan. 
Pergerakan mandarinfish sangat lambat bahkan untuk menangkap makananpun lebih lambat dari kuda laut, terkadang sulit menangkap makanan yang bergerak. ikan ini juga memilih-milih makanannya, walaupun makanan yang diberikan satu jenis tetap saja memilih makanannya sampai makanan tersebut habis.

Makanan
mandarinfish sebelum menangkap makanannya terlebih dulu memperhatikan makanan tersebut. Diantara makanan yang disukai adalah capepoda, artemia, cacing merah, larva udang, larva ikan, jentik nyamuk, larva kekerangan. mandarinfish juga dapat diajarkan memakan pakan buatan (pelet) akan tetapi harus disesuaikan dengan bukaan mulutnya.

Pemijahan

Pemijahan terjadi pada saat menjelang malam. Pada saat memasuki waktu pemijahan, induk jantan saling memperlihatkan ketangguhannya hingga ada salah satu yang kalah, hal ini dilakukan untuk memikat si betina. pejantan tangguh terkadang diikuti oleh beberapa ekor betina yang siap melepaskan telurnya namun hanya satu betina yang dipilih untuk dibuahi dan betina lain akan diusir, kemudian induk betina dan jantan sama-sama naik kepermukaan dan saling melekatkan perutnya sampai telur dan sperma dikeluarka, setelah proses pembuahan terjadi mereka berpisah sejenak dan mengulang kembali sampai telur yang matang habis dikeluarkan. jika jantan kehilangan jejak si betina atau betina hanya mampu melakukan pemijahan satu kali maka jantan akan meladeni betina lain.

Terkadang didapati sepasang induk yang disimpan dalam satu wadah melakukan pemijahan selama 3-4 malam, kemungkinan sebagian telur yang masih tersimpan diperut betina belum matang bahkan sering juga didapati betina yang perutnya kecil melakukan pemijahan dan  mengeluarkan telur sedikit. ini juga diduga sudah melakukan pemijahan pada malam sebelumnya sehingga telur yang dikeluarkan adalah sisa telur yang baru matang.

Pencegahan dan Penanganan Terhadap Penyakit
Mandarinfish adalah salah satu ikan hias laut yang sangat tahan terhadap serangan penyakit, sangat jarang ditemukan kematian massal akibat serangan penyakit. kalaupun terlambat ditangani maka hanya mati satu persatu dalam beberapa minggu. penyakit yang sering ditemukan adalah white spot yang menempel pada bagian tubuh dan siripnya. bentuknya seperti butiran-butiran pasir halus berwarna putih. Untuk penyembuhannya dapat  dilakukan  perendaman dengan menggunakan air tawar selama 5 - 10 menit. dalam proses perendaman tersebut mandarinfish akan melepaskan lendirnya dan kelihatan jelas parasit tersebut lepas bersama lendir yang terbuang tadi. jika penyakitnya parah maka proses perendaman dilakukan maksimal 5 menit saja lalu diulang pada hari berikutnya sampai parasit tersebut habis.
Jika terlambat dalam penanganan akan menyebabkan penyakit bertambah parah dan menularkan pada ikan lainnya, hingga sebagian besar ikan mati dan sebagian besar menurun napsu makannya sampai ikan kelihatan sangat kurus dan sulit untuk diobati.

Penutup
Demi kesempurnaan tulisan ini dan dapat bermamfaat bagi pembaca, mohon saran dan koreksinya untuk diperbaiki kembali.........................
pustaka
http://www.dive-the-world.com/creatures-mandarinfish.php
http://www.reefcorner.com/SpecimenSheets/mandarinfish.htm

Thursday 10 January 2013

TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA IKAN HIAS MANDARINFISH (Sycchiropus splendidus)

TEKNIK PEMELIHARAAN LARVA IKAN HIAS 
MANDARINFISH(Sycchiropus splendidus) 




 





Oleh :
ABDUL GANI
HERLINA TAHANG 







KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BUDIDAYA LAUT AMBON
2012


Teknik Pemeliharaan Larva Ikan Hias Mandarinfish
(Synchiropus splendidus)

1.  Mengenal Ikan Hias Mandarinfish (Synchiropus splendidus)
        Mandarinfish (Synchiropus splendidus) merupakan ikan yang unik, cantik bahkan dengan keunikan dan kecantikan warnanya ikan ini masuk dalam deretan 10 ikan tercantik di dunia: 1) Mandarin, 2) Discus, 3) Lion Fish, 4) Moorih Idol, 5) Koi, 6) Flame Angel, 7) Coral Beauty, 8) Regal Tang, 9)Parrot Fish, 10). African Cichlids dan pada tahun 2010 Mandarinfish merupakan icon kegiatan Sail Banda di Provinsi Maluku, Corak dasar biru berpadu hijau dan merah pada beberapa bagian tubuh memang membuat anggota keluarga Callionymidae itu terlihat cantik.
Mandarinfish ini pertama kali diperkenalkan sebagai Callionymus splendidus pada tahun 1927 oleh Albert William Herre, seorang ahli ikan  warga Negara Amerika  yang bekerja di Filipina kemudian menentukan ikan hias mandarinfish dalam genus Synchiropus. Para Synchiropus nama generik dari Yunani Kuno syn-  , yang berarti "bersama", dan-chiropus berarti "tangan-kaki".  Para julukan tertentu splendidus adalah dari bahasa Latin untuk indah. Nama umum dari Mandarinfish berasal dari pewarnaan yang sangat jelas, menyerupai jubah dari Kekaisaran Cina mandarin  .  Nama-nama umum lainnya termasuk Mandarin goby, Hijau mandarin, mandarinfish Striped, dragonet Striped, Hijau dragonet dan kadang-kadang mandarinfish Psychedelic.
            Mandarinfish jika di sekspor, harganya berkisar antara $17 sampai $34 bahkan kalau hasil budidaya yang bersartifikat dapat dihargai lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena hasil budidaya sudah terbiasa hidup dilingkungan terbatas dan bebas dari racun sianida, sehingga pembeli tidak kesulitan lagi dalam penanganannya. Balai Budidaya Laut Ambon masih terus melakukan  pengembangan teknologi dengan tujuan teknologi ini dapat diterapkan langsung pada masyarakat.
             
a. Klasifikasi
Mandarinfish Synchiropus  splendidus merupakan hewan vertebrate (bertulang belakang) yang termasuk dalam filum Chodata.
Kingdom         :    Animalia
Fhylum:          :    Chordata
Class             :    Actinopterygii      
Family              :    Callionymidae       
Genus             :    Synchiropus      
Species:         :    Synchiropus splendidus

Gambar 2. Betina
Gambar 1. Jantan

   







Mandarinfish adalah termasuk keluarga perciform keluarga collionimidae yamg dragonets terdapat 10 marga dan lebih dari 182 spesies. Genius synchiropus jumlahnya 51 species dibagi menjadi 10 sub genera dan mandarin ini masuk dalam golongan  Synchiropus (Pterosynchiropus) bersama dengan Australia LSD-ikan( S. occidentalis )dan ikan LSD atau psikedelik (S. picturatus ). Sinchiropus splendidus adalah spesies yang berwarna cerah dari keluarga dragonet yang terdiri dari dua variies: 1) mandarin standar dan 2) psychedelic mandarin
b. Morfologi
Ikan Mandarinfish merupakan anggota paling indah dari genus Synchiropus karena memiliki keunikan sendiri, tubuh unik dengan 2 sirip punggung berbeda rupa serta pola-pola garis tubuh yang tidak beraturan membuat penampilan mandarin fish menjadi eksotis, ditambah dengan warna ekor 0range dan merah dengan pinggiran biru. Ikan ini juga kadang-kadang disebut ikan Psychedelic karena warna yang agak aneh. Mandarinfish Hijau maksimal ukurannya  6 cm atau 2,4 inci. Kepala lebar dan tertekan kebawa. Ikan ini dilengkapi dengan sirip perut yang besar dan bulat digunakan untuk berjalan atau berenang. Mandarinfish Hijau adalah ikan benar-benar flamboyan dan kadang-kadang disebut sebagai "ikan psikedelik" karena warna mencolok dan pola  tubuh yang dihiasi dengan pola mosaik rumit dengan berbagai warna yang kontras, biasanya hijau, biru, merah kuning dan oranye.
c. Habitat
Mandarinfish Hijau menghuni perairan pantai terumbu karang dan laguna dangkal yang dilindungi, termasuk dasar berlumpur dengan reruntuhan karang. Kisaran kedalaman untuk spesies ini adalah 1-18 meter / 3,3-59 kaki, hidup dengan kelompok-kelompok kecil atau berpasangan dan dapat bersembunyi di bawah foliose (daun) dan karang mati. Daerah penyebarannya adalah di barat Samudera Pasifik dan telah ditemukan di perairan Australia, Cina (Taiwan), Indonesia, Jepang, Malaysia, Mikronesia, Kaledonia Baru, Palau, Papua Nugini, dan Filipina. Jangkauan geografis membentang dari Kepulauan Ryukyu Jepang ke Australia. Spesies ini hanya ditemukan di perairan tropis.
 d. Makanan dan Kebiasaan Makan
Mandarinfish menyukai makanan seperti krustasea kecil, misalnya amphipods dan isopoda, juga menyukai cacing air, protozoa dan hewan kecil lainnya namun dari gaya makannnya dan posisi mulutnya terlihat ikan ini adalah pemakan dasar. Pakan yang baik harus sesuai dengan bukaan mulut ikan dan berpareasi agar telur yang dihasilkan lebih maksimal dan berkualitas.
2.  Larva dan Penanganannya
a. Larva
Pada periode larva, ikan mengalami dua fase perkembangan, yaitu prolarva dan pasca larva. Ciri-ciri prolarva adalah masih adanya kuning telur, tubuh transfaran dengan beberapa pigmen yang belum diketahui fungsinya, serta adanya sirip dada dan sirip ekor walaupun bentuknya belum sempurna. mulut dan rahang belum berkembang dan ususnya masih merupakan tabung halus, pada saat tersebut makanan didapatkan dari kuning telur yang belum habis terserap.  Gerakan larva hanya terjadi sewaktu-waktu dengan menggerakan ekornya ke kiri dan ke kanan. Setelah memasuki pascalarva kuning telur sudah mulai habis dan beberapa organ terutama organ pencernaan sudah mulai terbentuk. 
Larva ikan hias mandarinfish setelah berumur 3 hari, warna yang tadinya bening berubah menjadi gelap, kuning telur sudah menipis dan organ pencernaanpun sudah mulai terbentuk. Setelah memasuki umur 25 hari larva yang tadinya melayang-layang sudah mulai menempel di dinding/dasar bak, dengan kepala yang besar hampir mirip dengan seekor kecebong. Adapun tahapan perubahan warna mulai dari bening, hitam, coklat gelap dan coklat terang dimana pada fase ini garis-garis lorengnya sudah mulai kelihatan hingga akhirnya muncullah warna-warni yang indah setelah berumur sekitar 2 bulan pemeliharaan.
b. Penanganan Larva
Dalam penanganan larva ikan hias mandarinfish, bak larva yang digunakan adalah bak fiber yang berukuran 2,5 ton dan dilengkapi dengan tiga titik batu  aerasi sebagai pensuplai oksigen kedalam air serta diberi penutup plastik pada bagian atas bak untuk menjaga kestabilan suhu. Larva yang berumur 2 hari  diberikan pakan berupa rotifer. Walaupun larva pada tahap ini kemungkinan belum mengkonsumsi makanan yang diberikan akan tetapi bertujuan untuk memperkenalkan pakan tersebut dan dipertahankan kepadatannya yaitu 10-15 sel/ml air dalam wadah pemeliharaan.
Setelah berumur 25 hari atau 1 bulan berlahan-lahan larva diajarkan mengkonsumsi naupli artemia, akan tetapi pakan rotifer harus tetap dipertahankan. Pemberian pakan dapat dilakukan 1 atau 2 kali sehari namun kepadatannya harus dikontrol agar tidak berlebihan dan tidak kekurangan dimana kebutuhan pakan perharinya sulit diperhitungkan karena kepadatan larva dalam bak pemeliharaan juga sulit diperhitungkan SR nya. Hal ini disebabkan karena biasanya larva cenderung hanya menempati pojok-pojok bak pemeliharaan.  Setelah larva berumur 1,5 bulan maka larva tersebut sudah siap dipindahkan di bak pendederan karena pada umur tesebut larva sudah dapat beradaptasi pada lingkungan yang baru sehingga sudah dapat dipindahkan di akuarium atau wadah lain untuk didederkan.
c. Wadah Pemeliharaan
Gambar 3 bak induk
Gambar 4. bak larva
       





     
                            



Gambar 5. Bak ppemeliharaan benih
Gambar 6. Kultur Artemia


d. Siklus budidaya ikan hias mandarinfish


a. Proses pemijahan
b. Telur yang dihasilkan


c. proses pembuahan telur
d. Larva D 1



e. Larva D 2
f. Larva D3





g benih umur 1.5 bulan
g. Benih mandarinfish umur 3 bulan